cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Arena Tekstil
ISSN : 05184010     EISSN : 25487264     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal ini memuat artikel dalam bidang tekstil yang meliputi teknik, kimia, material, desain serta konservasi energi dan lingkungan. Jurnal ini mempublikasikan artikel hasil penelitian orisinal yang menyampaikan informasi baru pada bidang tekstil, hasil penelitian teknis yang menggambarkan suatu pengembangan, kemajuan teknis, dan inovasi dalam manufaktur dan processing, teknik laboran dengan data eksperimental yang cukup yang mengilustrasikan kegunaan suatu metoda atau peralatan tertentu, atau artikel tinjauan ilmiah (review) yang mengupas secara kritis suatu topik pada bidang tekstil yang cukup penting. Topik bahasan tidak bersifat umum, tetapi berupa suatu aspek yang dibahas secara mendalam.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue " Vol 26, No 2 (2011)" : 7 Documents clear
SINTESIS NANOPARTIKEL SENG OKSIDA (ZnO) MENGGUNAKAN SURFAKTAN SEBAGAI STABILISATOR DAN APLIKASINYA PADA PEMBUATAN TEKSTIL ANTI BAKTERI Novarini, Eva; Wahyudi, Tatang
Arena Tekstil Vol 26, No 2 (2011)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (905.703 KB)

Abstract

Sintesis nanopartikel seng oksida dilakukan dengan metode presipitasi melalui reaksi antara seng nitratdengan natrium hidroksida. Variasi penggunaan berbagai jenis surfaktan (kationik, nonionik dan anionik) sebagaistabilisator pada proses pembuatan larutan koloid nanopartikel. Partikel dikarakterisasi dengan X-ray Diffraction(X-RD), Ultraviolet-visible Spectroscopy dan Scanning Electron Microscope (SEM). Aktivitas antibakterinanopartikel terhadap Escherichia coli dan Bacillus cereus ditentukan dengan metode agar diffusion test. Hasilkarakterisasi XRD dan SEM menunjukkan bahwa partikel adalah benar seng oksida dengan ukuran antara 75 nm-125 nm. Penggunaan 5% surfaktan kationik atau nonionik berdampak pada distribusi ukuran partikel koloid yangrelatif rata. Nanopartikel memperlihatkan kemampuan yang lebih baik dalam menghambat pertumbuhan bakteriBacillus cereus dibandingkan pada Escherichia coli. Selanjutnya, nanopartikel diaplikasikan pada kain kapasdengan teknik rendam-peras-pemanasawetan kering. Analisa persentase reduksi bakteri setelah beberapa kalipencucian tekstil dilakukan untuk mengetahui efektivitas aplikasi nanopartikel. Hasil foto SEM terhadap kain kapasmembuktikan bahwa kain mengandung nanopartikel seng oksida. Peningkatan jumlah zat pengikat dapatmeningkatkan efektivitas antibakteri.
PEMBUATAN KAIN RAJUT BULKY DENGAN MENGGUNAKAN MESIN RAJUT DATAR Siregar, Yusniar
Arena Tekstil Vol 26, No 2 (2011)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (813.218 KB)

Abstract

Kain yang terbuat dari benang bulky memiliki berbagai keistimewaan, dan hal inilah yang membuatnyamenarik untuk diproses dengan berbagai metode, salah satunya adalah dengan menggunakan Mesin Rajut Datar(MRD) Single Bed, Gauge 6 merek Brother buatan Jepang. Tujuan penelitian ini, adalah untuk membuat kain rajutbulky dengan metode baru yaitu melalui proses perajutan dan pemantapan dengan menggunakan uap panas.Pembuatan kain rajut bulky ini menggunakan bahan baku benang kapas Ne1 40 dan benang poliester 150 D, yangdirajut masing-masing dengan tiga variasi skala stitch cam, serta menggunakan dua variasi kondisi dalam prosespemantapan panas.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum diperoleh pada kain rajut poliester yangmenggunakan metode pemantapan panas dengan kondisi 70C, relaksasi 30 menit, tiga kali proses, yangmenghasilkan nilai tertinggi pada ketebalan kain (2,108 mm) dan crimp benang (131,56 %). Hasil uji ketahananjebolnya dan perubahan dimensi dari kain rajut tersebut memenuhi persyaratan SNI 2367. Selanjutnya dampak hasilpenelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk substitusi bahan baku impor dalampembuatan kain rajut bulky yang dapat diaplikasikan pada industri kecil dan menengah.
KAIN RAJUT JADI (WHOLE GARMENT KNITTING) HASIL MESIN RAJUT DATAR (MRD) Moeliono, Moekarto; Santoso, Santoso
Arena Tekstil Vol 26, No 2 (2011)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1229.337 KB)

Abstract

Informasi dan publikasi tentang teknik pembuatan baju rajut jadi tanpa jahitan (complete garment knitting)pada mesin rajut datar (V-bed machine) dimulai pada tahun 1995 di pameran ITMA. Teknologi ini telah menjadisuatu proses pembuatan baju yang inovatif saat ini, juga telah berkembang pada industri perajutan di Indonesia.Proses pembuatan kain rajut ini menyebabkan penghilangan proses pemotongan dan penjahitan yang lengkap, jugamemberikan beberapa keuntungan seperti penghematan biaya , waktu, dan peningkatan produktivitas, dankecepatan merespons perubahan baik produk maupun desain.Adapun maksud dan tujuan dari pengkajian ini khususnya adalah agar para produsen kain rajut dapatmemilih alternatif mesin mana yang akan digunakan dalam proses produksinya, dan umumnya adalah sebagaiinformasi bagi khalayak umum tentang teknologi perajutan dan desain yang menggunakan komputer penuh danterpadu. Pengkajian ini meliputi tiga perusahaan pembuat mesin tempat penulis berkesempatan mengikuti pelatihan,yaitu Shima Seiki (Jepang) , Universal (Jerman) dan Stoll (Jerman). Tulisan ini memaparkan aplikasi dankarakteristik baju rajut jadi (complete garment knitting) dalam berbagai variasi produk. Pengkajian ini jugadidasarkan atas studi literatur, dan uji coba pembuatan di pembuat mesinnya.Dari hasil pengkajian ini didapatkan gambaran tentang teknologi rajut baru yang ada pada mesin rajut datarwhole garment, pembuatan desainnya, dan beberapa karakteristik dari masing-masing mesin.
KAIN RAJUT KAPAS DENGAN SISIPAN BENANG KARBON UNTUK KEPERLUAN TEKSTIL TEKNIK TAHAN API Siregar, Yusniar; Eriningsih, Rifaida
Arena Tekstil Vol 26, No 2 (2011)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.101 KB)

Abstract

Serat karbon pada umumnya banyak digunakan untuk keperluan tekstil teknik dibandingkan untuk bahansandang. Dalam penelitian ini, pemanfaatan serat karbon untuk tekstil proteksi tahan api dilakukan melalui prosesperajutan dengan anyaman rib dengan metoda baru yaitu metode sisipan yang menggunakan bahan dasar benangkapas dan benang karbon sebagai sisipannya.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat bahan pelindungtahan api menggunakan serat alami dan serat karbon untuk menghasilkan kain yang memiliki sifat tahan api dannyaman digunakan. Proses perajutan dilakukan dengan variasi skala stitch cam yaitu skala 15, 16, dan 17, agarmendapatkan konstruksi kain yang optimal.Hasil uji tahan api kain rajut khusus pada bagian serat kapas yang telah diproses tahan api menggunakan400 g/l senyawa organoposfat, menunjukkan sifat tidak terbakar dan permanen yang dibuktikan dari prosespencucian berulang sampai 15 kali pencucian rumah tangga, serta memenuhi persyaratan CFR Part 1610, Standardfor The Flammability of Clothing and Industrial Protection Textiles. Hasil uji perubahan warna kain rajut padakomposisi serat kapas yang dicelup dengan zat warna reaktif, menunjukkan hasil yang baik (nilai 4 dan 3-4 sesuaiskala perubahan warna). Kondisi optimum untuk tekstil proteksi tahan api dari hasil percobaan adalah kain rajut ribdengan skala stitch cam 17 yang memiliki komposisi serat kapas paling besar (41,64%) dibandingkan dengan hasilkain rajut skala 15 atau 16, serta tinggi jeratan tertinggi 10,77 mm menghasilkan penampakan kain dengan sifatpermukaan lebih lembut, nyaman dipakai, fleksibel (tidak kaku) serta menunjukkan ketahanan jebol yang masihmemenuhi syarat sesuai SNI 2367:2008 dan bersifat tahan api.
PEMBUATAN KARBOKSIMETIL SELULOSA DARI LIMBAH TONGKOL JAGUNG UNTUK PENGENTAL PADA PROSES PENCAPAN TEKSTIL Eriningsih, Rifaida; Yulina, Rizka; Mutia, Theresia
Arena Tekstil Vol 26, No 2 (2011)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.18 KB)

Abstract

Limbah pertanian, antara lain tongkol jagung sampai saat ini belum dimanfaatkan secara optimal. Untukitu dilakukan penelitian dengan tujuan menaikkan nilai tambah limbah tersebut melalui proses karboksimetilasi,sehingga dihasilkan produk, yaitu karboksimetil selulosa (CMC) yang dapat digunakan sebagai pengental padaproses pencapan tekstil. Penelitian dilakukan melalui beberapa tahapan proses, meliputi pemurnian awal,delignifikasi, alkalisasi, karboksimetilasi, pemurnian CMC, penetralan dan pengeringan. Reaksi karboksimetilasiyang terjadi dapat diketahui melalui analisa dengan spektra FTIR yang menunjukkan adanya gugus fungsi C=O.Percobaan dilakukan dengan 4 (empat) variasi proses, dan kondisi optimal dicapai pada Variasi Proses IV,yaitu proses tanpa pemurnian awal dan delignifikasi yang menghasilkan derajat substitusi (DS) 0,55. Pada prosespencapan kain kapas dengan zat warna reaktif menggunakan kasa datar, digunakan CMC tongkol jagung tersebutdengan viskositas 1750 cps. Untuk mencapai viskositas tersebut diperlukan CMC 16,5%, sedangkanpembandingnya (CMC komersil) hanya 2,1%. Namun demikian memberikan kualitas pencapan yang cukup baik,yaitu tidak memberikan efek migrasi dan ketuaan warnanya terhadap CMC komersil relatif sama (rata - rata Δ E <1). Selain itu tahan luntur warnanya terhadap pencucian, gosokan, keringat dan sinar menunjukkan nilai baik dankekakuan kainnya relatif sama dengan kain tanpa cap. Dengan demikian CMC hasil penelitian ini memenuhipersyaratan sebagai pengental untuk proses pencapan tersebut, karena tidak menodai kain putih, tidak berpengaruhterhadap warna dari zat warna yang digunakan dan mudah dihilangan pada proses pencucian.
PENELITIAN KAIN SARING INDUSTRI MINYAK KELAPA Moeliono, Moekarto; Santoso, Santoso
Arena Tekstil Vol 26, No 2 (2011)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.801 KB)

Abstract

Penelitian kain saring dilakukan di 2 (dua) pabrik minyak kelapa. Mesin tenun yang digunakan, adalahjenis teropong (shuttle) buatan Jepang dengan ganti bak 1 x 4, lebar sisir (reed) 56 inci, nomor sisir 60, pembukaanmulut lusi sistem dobby, dan rpm mesin 160. Benang lusi yang digunakan baik bahan poliester maupun poliesterkapas, yaitu nomor Ne1 20/5 ; dan untuk benang pakannya digunakan nomor Ne1 20/10. Proses pertenunannyadilakukan dengan 5 (lima) variasi tetal pakan (pick), yaitu 18, 20, 22, 24 dan 26 dengan jenis anyaman 2/2-3, lebarkain jadi 52 inci dan jumlah lusi 3.072 helaiTujuan penelitian, adalah untuk mengetahui spesifikasi, desain, mutu, jenis kain saring yang digunakanindustri minyak kelapa dan membuat kain saring untuk industri minyak kelapa yang relatif murah harganya denganmutu yang cukup baik.Hasil penelitian menunjukkan, bahwa kain saring percobaan poliester dan kain saring poliester-kapas yangdibuat dengan variasi pick 24 ditinjau dari kekuatan tarik, kekuatan sobek, water permeability dan perubahanukuran setelah pencucian menghasilkan data yang terbaik bila dibandingkan dengan contoh kain saring yang ada dipasaran. Selain itu kain saring poliester pada variasi pick 24 tersebut ditinjau dari aspek teknis maupun aspekekonomis menunjukkan hasil yang lebih baik dibanding dengan kain saring percobaan poliester-kapas denganvariasi pick yang sama.
PEMBUATAN MEMBRAN BIOSELULOSA UNTUK BAHAN TEKSTIL TEKNIK DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI MEMBRAN AKUSTIK Zubaidi, Zubaidi; Kasipah, Cica
Arena Tekstil Vol 26, No 2 (2011)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.998 KB)

Abstract

Pembuatan membran bioselulosa telah dilakukan dengan variasi konsentrasi bakteri Acetobacter xylinum,glukosa, dan pH. Propagasi pembentukan bioselulosa diamati setiap hari selama 14 hari. Terminasi dilakukanmenggunakan dua cara yaitu penetralan cepat dengan alkali lemah (natrium karbonat) dan penetralan lambatmenggunakan sirkulasi air selama 2 hari. Pembuatan tekstil teknik dalam bentuk non-woven berupa membrandilakukan dengan cara pengepresan panas pada tekanan 3000 psi. Pengujian yang dilakukan meliputi kekuatantarik, ketebalan membran dan kecepatan suara, dan sebagai pembanding digunakan membran selulosa komersial.Dari hasil uji diketahui bahwa membran bioselulosa dapat digunakan tekstil teknik berupa produk non-wovendengan sifat yang bervariatif (elastis, larut dan tidak larut). Sifat fisik terbaik adalah bioselulosa larut dengankekuatan 41,45 N, mulur 16,51%, dan tenacity 414,51 cN.Tex. Terminasi perlahan-lahan dengan perendaman dapatmeningkatkan sifat fisik lebih baik dibanding penetralan cepat menggunakan natrium karbonat. Pemanfaatanmembran bioselulosa larut sebagai membran akustik mempunyai kestabilan yang paling baik dengan nilai modulusYoung sekitar 24,98 N/mm2 dan kecepatan suara 4532 m/detik.

Page 1 of 1 | Total Record : 7